.:Welcome To OUR BLOG!!! Terimakasih Buat Mal Pekanbaru dan PT.Telkom yang telah menyelenggarakan Lomba Design Blog ini!!:.

Minggu, Oktober 31, 2010

Sejarah Sumpah Pemuda



Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudia mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin.
Sumpah Pemuda versi orisinal:
Pertama

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga

Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Kongres Pemuda Indonesia Kedua

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, PPPI, Pemuda Kaum Betawi, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie namun sampai saat ini tidak diketahui latar belakang organisasi yang mengutus mereka. Sementara Kwee Thiam Hiong hadir sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond. Diprakarsai oleh AR Baswedan pemuda keturunan arab di Indonesia mengadakan kongres di Semarang dan mengumandangkanSumpah Pemuda Keturunan Arab.
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di

Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.



Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :



Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta :



Abdul Muthalib Sangadji

Purnama Wulan

Abdul Rachman

Raden Soeharto

Abu Hanifah

Raden Soekamso

Adnan Kapau Gani

Ramelan

Amir (Dienaren van Indie)

Saerun (Keng Po)

Anta Permana

Sahardjo

Anwari

Sarbini

Arnold Manonutu

Sarmidi Mangunsarkoro

Assaat

Sartono

Bahder Djohan

S.M. Kartosoewirjo

Dali

Setiawan

Darsa

Sigit (Indonesische Studieclub)

Dien Pantouw

Siti Sundari

Djuanda

Sjahpuddin Latif

Dr.Pijper

Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)

Emma Puradiredja

Soejono Djoenoed Poeponegoro

Halim

R.M. Djoko Marsaid

Hamami

Soekamto

Jo Tumbuhan

Soekmono

Joesoepadi

Soekowati (Volksraad)

Jos Masdani

Soemanang

Kadir

Soemarto

Karto Menggolo

Soenario (PAPI & INPO)

Kasman Singodimedjo

Soerjadi

Koentjoro Poerbopranoto

Soewadji Prawirohardjo

Martakusuma

Soewirjo

Masmoen Rasid

Soeworo

Mohammad Ali Hanafiah

Suhara

Mohammad Nazif

Sujono (Volksraad)

Mohammad Roem

Sulaeman

Mohammad Tabrani

Suwarni

Mohammad Tamzil

Tjahija

Muhidin (Pasundan)

Van der Plaas (Pemerintah Belanda)

Mukarno

Wilopo

Muwardi

Wage Rudolf Soepratman

Nona Tumbel



Catatan :

Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"

gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.



Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat

di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah

Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie

Kong Liong.

2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau

Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang

yaitu :

a. Kwee Thiam Hong

b. Oey Kay Siang

c. John Lauw Tjoan Hok

d. Tjio Djien kwie


Kongres Pemuda Saat Jajahan Jepang




Text Sumpah Pemuda


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sumpah_Pemuda


Tidak ada komentar:

Posting Komentar